Sakit menstruasi yang berlebihan. Diperkirakan sembilan dari 10 wanita muda menderita gejala menstruasi yang menyakitkan pada tingkat yang lebih rendah atau lebih besar, sementara satu dari sepuluh menderita karenanya.
Gejala biasanya bermanifestasi sebagai nyeri kram terus menerus, tetapi juga sakit kepala, nyeri otot, mual dan muntah juga bisa terjadi.
Rasa sakitnya terkadang begitu parah sehingga kehidupan sosial, hubungan, dan kualitas hidup seorang wanita terhambat.
Untuk alasan ini, 35% wanita muda dengan dismenore akan bolos sekolah dan 42% wanita yang bekerja tidak akan dapat melakukan pekerjaan mereka.
Saat ini tidak ada pengobatan yang efektif untuk periode waktu yang menyakitkan, meskipun gejala dapat dikurangi dengan obat penghilang rasa sakit atau antiinflamasi.
Dengan cara ini, tingkat prostaglandin di mukosa rahim diturunkan. Prostaglandin adalah zat mirip hormon yang dapat meningkat selama periode menstruasi, membuat Anda merasa sakit.
Selain obat pereda nyeri, Anda juga bisa menggunakan obat hormonal yang mengatur dan menekan siklus menstruasi, seperti pil kontrasepsi.
Efek Olahraga Untuk Sakit Menstruasi Yang Berlebihan

Efek menguntungkan dari olahraga pada nyeri sebelumnya telah dikonfirmasi dalam studi skala kecil.
Baru-baru ini, dalam sebuah studi review, English Cochrane Group mengumpulkan sepuluh studi berbeda yang melibatkan 754 wanita di bawah usia 25 tahun.
Sembilan studi membandingkan efek olahraga pada nyeri haid dengan non-olahraga.
Satu studi membandingkan olahraga dengan mengonsumsi obat antiperadangan. Para wanita dalam penelitian ini berolahraga tiga kali seminggu selama 45 hingga 60 menit.
Baik olahraga intensitas rendah (misalnya yoga) dan intensitas tinggi (misalnya aerobik) dilakukan. Studi tersebut menemukan bahwa semua bentuk olahraga ini memiliki efek menguntungkan pada intensitas nyeri haid.
Wanita yang berolahraga mengevaluasi tingkat rasa sakit menstruasi yang berlebihan mereka seperempat lebih rendah daripada wanita non-olahraga.
Oleh karena itu, olahraga tampaknya memiliki efek yang sama pada pengurangan rasa sakit sebagai penghambat peradangan, tetapi tanpa efek samping yang berbahaya.
Untuk mencapai efek penurun rasa sakit, Anda tidak perlu berolahraga selama hari-hari menstruasi itu sendiri.

Ini tentang mengejar gaya hidup sehat. Apakah efek yang sama berlaku untuk wanita di atas 25 belum dikonfirmasi oleh penelitian ini, karena hanya wanita yang lebih muda yang menjadi subjek penelitian.
Baca Juga : 16 Manfaat Kesehatan dari Cinnamon (Kayu Manis)