Makanan Pelancar Asi Setelah Melahirkan. ASI sebagai makanan khusus buah kesayangan Anda di sejumlah tahun awalnya hidupnya. Ini karena gizi yang ada dalam ASI telah disamakan dengan keperluan Sang Kecil untuk mendukung tumbuh berkembang dan keadaan kesehatannya. ASI bisa dibuktikan bisa membuat perlindungan Sang Kecil dari beragam penyakit.
Untuk memenuhi keperluan gizi itu, Busui dianjurkan untuk teratur berjemur di bawah cahaya matahari pagi dan konsumsi makanan memiliki kandungan vitamin D, seperti susu, keju, yoghurt, telur, dan ikan. Bila perlu, Busui bisa juga konsumsi suplemen minyak ikan untuk memenuhi keperluan vitamin D sepanjang menyusui.
Produksi ASI bekerja berdasar konsep suplai and permintaan. Proses produksi ASI dengan alami diawali saat ibu mendapatkan rangsangan berbentuk hisapan bayi di puting atau saat payudara ibu diperah. Oleh karenanya, menyusui Sang Kecil dengan teratur atau kerap memompa ASI bisa menggairahkan produksi ASI sendirinya.
Namun, produksi ASI Busui kadang kemungkinan dapat terganggu dan kurang lancar. Ini dapat muncul karena beberapa karena, seumpama karena depresi, kekurangan nutrisi, sampai langkah menyusu atau pelekatan mulut bayi pada puting yang kurang tepat.
Saat alami masalah itu, ada cara-cara untuk memperlancar dan perbanyak produksi ASI yang dapat Busui coba, misalkan dengan konsumsi makanan pelancar ASI.
Makanan Pelancar ASI Setelah Melahirkan

Sepanjang menyusui, Busui perlu konsumsi sekitaran 500 kalori semakin banyak supaya produksi ASI masih tetap lancar. Konsumsi itu dapat didapat dengan konsumsi makanan bergizi imbang ditambahkan minum air putih yang cukup (sekitaran 8 – 10 gelas tiap hari).
Tetapi, jika Busui berasa jika produksi ASI kurang lancar, Busui dapat konsumsi beberapa macam makanan pelancar ASI pasca melahirkan berikut ini :
1. Daun katuk
Daun katuk atau Sauropus androgynus sebagai salah satunya makanan pelancar ASI setelah melahirkan tradisionil yang telah lama dipakai oleh warga Indonesia.
Daun yang dapat dimakan mentah atau diolah ini lebih banyak memiliki kandungan anti-oksidan, protein, serat, dan mineral dan vitamin, seperti vitamin B, vitamin C, kalium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, dan seng.
Berdasar riset kecil di laboratorium, konsumsi daun katuk kelihatan bisa menggairahkan hormon prolaktin dan oksitosin, yakni hormon yang berperanan dalam produksi dan pengeluaran ASI.
2. Daun kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman yang dipercaya bisa menjadi makanan pelancar ASI setelah melahirkan. Daun kelor memiliki kandungan vitamin, mineral, asam amino, dan glikosida yang diperlukan ibu menyusui.
Sebuah riset memperlihatkan jika konsumsi konsentrat daun kelor kelihatan bisa tingkatkan jumlah ASI, walau tidak begitu berarti. Oleh karenanya, masih diperlukan riset selanjutnya untuk menunjukkan efektifitas daun kelor sebagai makanan pelancar ASI.
3. Kelabat
Kelabat atau fenugreek dipercayai bisa membuat lancar ASI pada ibu menyusui karena memiliki kandungan zat yang bisa menstimuli kelenjar dan aliran ASI untuk hasilkan ASI semakin banyak. Kelabat umumnya ada berbentuk kapsul yang dimakan sebagai suplemen atau berbentuk bubuk.
4. Bayam
Bayam ialah sayur yang mengandung zat besi tinggi dan dipercayai bisa tingkatkan produksi ASI. Selainnya bayam, makanan yang jadi sumber zat besi ialah daging merah (khususnya hati), kacang-kacangan, gandum, buncis, ikan, kerang, dan brokoli. Bayam menjadi makanan pelancar asi setelah melahirkan terbaik untuk dikonsumsi secara rutin.
5. Jahe
Jahe memiliki kandungan zat-zat aktif yang diperhitungkan bisa menggairahkan dan memperlancar produksi ASI. Untuk memakainya sebagai pelancar ASI, Busui dapat konsumsi teh jahe fresh atau konsumsi makanan yang memiliki kandungan jahe sebagai bumbunya.
Selainnya beberapa makanan di atas, ada pula makanan pelancar ASI yang lain, yakni bawang putih, kacang almond, adas, dan jinten hitam atau habbatussauda. Meskipun begitu, efektifitas makanan pelancar ASI itu selama ini masih perlu ditelaah selanjutnya.
Nutrisi Untuk Pelancar ASI
Makanan yang Busui konsumsi saat menyusui bisa memengaruhi kualitas ASI untuk Sang Kecil. Untuk tingkatkan kualitas ASI, Busui bisa coba beberapa macam makanan yang memiliki kandungan gizi berikut:
DHA
DHA sebagai salah satunya tipe gizi yang penting untuk perubahan mekanisme saraf bayi. Gizi ini dapat didapat dari telur, kacang kedelai, dan makanan laut, seperti ikan kembung, tenggiri, tuna, sarden, dan udang.
Tetapi, untuk ibu hamil dan menyusui, dan wanita yang berencana kehamilan, seharusnya tidak konsumsi makanan laut lebih dari 12 ons atau sama dengan 2 jatah /minggu. Ini untuk batasi paparan merkuri yang ada pada makanan laut.
Vitamin D
Ibu menyusui minimal memerlukan 600 – 2.000 IU vitamin D setiap hari, lebih tinggi dari keperluan orang biasa yang cuman 400 IU setiap hari.
Vitamin C
Vitamin C penting juga untuk tingkatkan kualitas ASI. Ibu menyusui disarankan untuk konsumsi minimal 1000 mg vitamin C setiap hari supaya konsumsi vitamin C bayi bisa tercukupi lewat ASI. Vitamin C terdapat banyak buah dan sayur, seperti jeruk, lemon, jambu, mangga, cabai, tomat, bayam, dan brokoli.
Vitamin A
Vitamin A yang terdapat di dalam makanan yang dimakan Busui bisa diserap oleh ASI hingga bisa memenuhi keperluan vitamin A pada bayi. Vitamin A bisa didapat dengan konsumsi wortel, ubi, bayam, dan hati sapi.
Keperluan vitamin A pada ibu menyusui ialah 850 – 1000 mcg setiap hari. Jumlah ini banyak dibanding keperluan ibu hamil yang cuman sekitaran 800 mcg setiap hari.
Selainnya beberapa gizi di atas, Bumil perlu memenuhi keperluan gizi lain, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, folat, dan zat besi, sepanjang hamil, supaya gizi yang terdapat dalam ASI makin komplet.
Untuk memperlancar ASI, Bumil bisa juga lakukan pijatan payudara secara halus, memberikan kompres hangat pada payudara, kurangi depresi, dan memeras atau memompa ASI minimum 3 jam sekali untuk tingkatkan produksi ASI. Bumil seharusnya menghindar mengonsumsi minuman mengandung alkohol sepanjang menyusui.
Bila sesudah lakukan cara-cara di atas Busui masih berasa ASI tidak juga lancar, tanyakanlah sama dokter pakar laktasi untuk memperoleh anjuran selanjutnya dan pengatasan yang akurat.