Buah dan sayuran adalah sumber nutrisi penting yang sangat penting untuk kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan pencegahan penyakit kardiovaskular, diabetes (T2D) dan kanker tertentu, dan dengan demikian mengurangi risiko kematian dini.
Selama bertahun-tahun, para ahli telah merekomendasikan agar kita makan lima potong buah dan sayuran sehari, tetapi apakah saran diet itu masih berlaku sampai sekarang, dan bagaimana jika kita makan lebih banyak, apakah kita juga akan merasakan lebih banyak manfaat kesehatan?
Untuk mengetahuinya, tim Amerika (Harvard University) melakukan penelitian dengan skala yang sangat besar. Pertama, para ilmuwan menganalisis data dari dua penelitian yang melibatkan total sekitar 100.000 orang dewasa (pria dan wanita) yang awalnya bebas dari penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker.
Mereka diikuti selama sekitar 20 tahun dan kebiasaan diet mereka dicatat secara berkala. Analisis ini diselesaikan dengan referensi silang hasil dari dua puluh empat penelitian lain yang melibatkan hampir dua juta orang.
Temuan? Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin rendah risiko kanker, penyakit kardiovaskular dan penyakit pernapasan kronis, dan juga kematian dini (hingga -13%). Tapi ada ambang batas. “Efektivitas aturan “lima buah dan sayuran per hari” dikonfirmasi. Setelah itu, Konsumsi lebih lanjut tidak lagi berpengaruh signifikan,” jelas Dr. Catherine Watkins.
Haruskah mereka yang makan lebih dari lima porsi mengurangi asupannya? Tidak, tentu saja tidak, dan itu terutama berlaku untuk sayuran. Dua potong buah sehari tampaknya merupakan jumlah yang baik, tetapi itu tidak harus banyak lagi.
Sejauh menyangkut sayuran, di sisi lain, kita bisa makan sebanyak yang kita mau, dan bahkan jika itu tidak banyak gunanya, itu juga tidak sakit. Selain itu, kita tahu bahwa semakin banyak sayuran yang kita makan, semakin kecil kesempatan untuk makan makanan yang tidak sehat, khususnya daging merah atau olahan, dan produk berlemak dan manis.
Baca Juga : Sarden Terbukti Efektif Melawan Resiko Diabetes
Sumber : Scientificorigin.com
Comments 3