Kehamilan Beresiko Tinggi. Kehamilan adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh pasangan yang telah menikah. Kehamilan menjadi gerbang awal sebuah pasangan untuk memiliki keturunan. Seoran yang sedang hamil umumnya sangat berhati-hati dan sangat menjaga janin di dalam kandungannya. Sehingga, apapun akan dilakukan agar janin di dalam kandungannya selalu sehat, misalnya dengan menjaga kesehatan, memeriksakan kandungan ke dokter, hingga mengelola aktivitas selama kehamilan.
Kehamilan yang aman adalah dambaan banyak wanita. Setiap wanita umumnya menginginkan masa kehamilannya menyenangkan, aman, serta selamat hingga tiba persalinan. Namun, keadaan setiap orang yang akan maupun sedang hamil tentu saja berbeda-beda. Hal tersebut bisa saja menmpatkan seseorang pada posisi kehamilan yang beresiko tinggi.
Apa Itu Kehamilan Beresiko Tinggi?

Kehamilan beresiko tinggi adalah keadaan di mana janin maupun ibunya memiliki resiko lebih besar akan terjadinya masalah ketika masih dalam kandungan maupun saat melahirkan. Keadaan ini bisa saja mengancam kesalamatan janin maupun ibunya. Sehingga, perlu adanya penanganan medis yang lebih jika seorang ibu hamil berada dalam resiko kehamilan tinggi.
Keadaan kehamilan ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut bisa terkait dengan kondisi kesehatan sang ibu, kondisi fisik ibu dan janin, hingga gaya hidup ibu hamil. Oleh sebab itu, perlunya pemeriksaan kandungan secara rutin untuk mengetahui keadaan janin didalam kandungan Anda. Tidak hanya keadaan janin didalam kandungan namun juga kondisi dari sang ibu apakah dalam kondisi sehat atau sakit yang mungkin akan membahayakan keduanya.
Penyebab Kehamilan Beresiko Tinggi

Faktor penyebab kehamilan yang beresiko patut menjadi perhatian penting bagi para wanita. Karena, seorang wanita bisa mengantisipasi dan mempersiapkan hal tersebut jika mendapati dirinya berada dalam keadaan yang mungkin akan mengalami kehamilan beresiko tinggi. Kehamilan beresiko tinggi bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Usia
Biasanya, orang yang berpeluang mengalami kehamilan beresiko tinggi adalah mereka yang hamil di usia remaja serta wanita yang hamil di usia lebih dari 35 tahun. Oleh sebab itu, perlunya mempersiapkan umur yang matang saat menikah agar Anda tidak berpeluang besar mengalami resiko kehamilan tinggi.
Namun, umur tidak selalu menjadi penentu seseorang pasti resiko kehamilan tinggi. Bisa jadi, wanita dalam rentang usia tersebut tetap dapat menjalani kehamilan secara aman. Periksakanlah kandungan Anda secara rutin jika anda salah satu ibu hamil pada rentang usia tersebut untuk memastikan keadaan kehamilan Anda.
Baca Juga : Cara Cepat Hamil Paling Efektif Untuk Dicoba Bersama Pasangan
2. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang juga akan berpengaruh dengan keadaan kehamilan dirinya. Seorang wanita yang terbiasa merokok, minum minuman beralkohol, dan pengguna narkoba, terutama selama masa mengandung, akan menempatkan dirinya pada kehamilan yang beresiko tinggi. Bayinya mungkin juga akan menampilkan efeknya setelah kelahiran. Ingatlah bahwa apapun yang dikonsumsi ibu yang sedang mengandung akan dikonsumsi juga oleh bayi didalam kandungan.
Jika Anda bersungguh-sungguh terhadap keinginan untuk memiliki anak, Sebaiknya Anda mulai berusaha mengorbankan ego Anda untuk melakukan hal-hal yang nantinya akan membahayakan kehamilan Anda.
Baca Juga : Olahraga Untuk Ibu Hamil Yang Baik Dilakukan Secara Rutin
3. Keadaan kesehatan ibu hamil
Beberapa penyakit yang diidap oleh ibu hamil juga akan membawanya pada keadaan kehamilan beresiko tinggi. Penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, sindrom ovarium, penyakit ginjal, hingga HIV/AIDS akan menyebabkan seseorang mengalami resiko kehamilan tinggi.
Baca Juga : 10 Makanan Asam Folat Tinggi Untuk Promil dan Ibu Hamil
4. Diabetes Gestasional
Ini adalah diabetes yang diderita seseorang ketika masa kehamilan, padahal ia tidak menderita diabetes sebelumnya. Belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini. Namun, kemungkinan besar hal ini disebabkan adanya perubahan hormon pada ibu hamil. Perlunya untuk pengecekan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Baca Juga : Bahaya Minum Kopi Saat Hamil, Resiko Anak Lahir Prematur?
5. Preeklamsia dan Eklamsia
Preeklamsia adalah kondisi di mana ibu hamil mengalami kenaikan tekanan darah setelah usia kehamilan 20 minggu, serta adanya protein di dalam urin. Jika preeklamsia tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan janin, atau eklamsia. Oleh sebab itu, seseorang dalam kondisi ini termasuk dalam kehamilan yang beresiko.
Baca Juga : 9 Manfaat Asam Folat Tinggi Bagi Ibu Hamil | 10 Sumber Makanannya
6. Kehamilan ganda (kembar atau lebih dari satu janin)
Keadaan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami rasiko kehamilan yang tinggi. Jika anda telah mengetahui bahwa Anda mengandung lebih dari satu janin, misalnya kembar, periksakanlah kehamilan Anda secara rutin ke dokter kandungan.
Baca Juga : 20 Hal Yang Harus Dihindari Saat Hamil Muda Maupun Tua
7. Kehamilan prematur sebelumnya
Jika seseorang mengalami kehamilan prematur, atau yang tidak mencapai umur kehamilan normal, bisa membuat ibu hamil berada dalam keadaan yang beresiko tinggi. Untuk itu, berkonsultasilah ke dokter kandungan terlebih dahulu jika Anda berada dalam posisi ini sebelum menjalani kehamilan berikutnya, Dokter akan memberikan bantuan solusi atau cara agar kehamilan Anda tetap sehat dan aman hingga melahirkan.
Referesi:
https://magazine.medlineplus.gov/article/high-risk-pregnancy-what-you-need-to-know/