Bolehkah ibu hamil makan wafer nabati. Ibu hamil biasanya suka ngemil di waktu luangnya. Kebiasaan ngemil benar-benar agak sulit untuk dihilangkan. Dan tentunya yang paling penting adalah makan 4 sehat 5 sempurna, seperti nasi, susu, lauk ikan atau daging, buah-buahan dan sayuran, jika makan tersebut dapat dikonsumsi secara rutin, maka ketika ngemil wafer nabati yang memiliki kandungan nutrisi kurang, hal ini tidak akan mempengaruhi kandungan ibu hamil.
Seiring perkembangan janin, ibu hamil akan mengalami peningkatan nafsu makan. Ibu bisa menyiasatinya dengan mengonsumsi jajanan wafer nabati sebelum waktunya makan. Wafer nabati mengandung keju menjadi sumber protein yang baik bagi tubuh. Karena tubuh akan menggunakan protein beserta karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi.
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang mengandung protein setiap harinya. Melihat berbagai manfaat keju yang baik, bahan makanan ini kemudian digunakan untuk berbagai makanan olahan mulai dari makanan berat hingga ringan seperti wafer nabati.
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Wafer Nabati?

Nabati diperkenalkan pada tahun 1847, protein nabati juga dapat diperoleh dari biji chia kacang merah, kol kacang merah, biji labu gandum spirulina dan almond. Selain itu keju adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Protein nabati adalah nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia, Namun menjadi berbeda ketika protein tersebut menjadi produk kemasan yang ditujukan untuk umum bukan dikhususkan untuk kesehatan karena didalamnya terkandung porsi gula yang tinggi serta bahan pengawet untuk menjaga ketahanan produk untuk jangka waktu lama.
Lalu bolehkah ibu hamil makan wafer nabati? Mengkonsumsi wafer nabati untuk ibu hamil bisa dilakukan selama tidak berlebihan dan sebagai cemilan kecil sesekali saja untuk menambah nafsu makan namun pastikan ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi harian serta diimbangi dengan makanan sehat lainnya seperti sayuran dan buah-buahan.
Jika ibu mengalami kesulitan maka sebaiknya informasikan kepada dokter kandungan Anda agar mendapatkan solusi nafsu makan yang lebih baik dan lebih sehat untuk ibu dan janin didalam kandungan. Adapun manfaat lain dari protein nabati sebagai berikut :
Baca Juga : Apakah Aman Biskuit Roma Kelapa untuk Ibu Hamil?
Manfaat Protein Nabati Untuk Ibu Hamil

Protein nabati dan hewani sangat diperlukan untuk pertumbuhan bayi lalu mendukung pembentukan sel-sel baru, membantu pembentukan tulang dan otot juga mendukung meningkatkan kekebalan tubuh. Meskipun berasal dari tumbuhan, protein nabati tidak berarti lebih buruk dari protein hewani. Sumber protein nabati ini mengandung kadar kolesterol yang lebih rendah dan lebih murah.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Minum Cincau Cap Panda?
Mampu Mengatasi Risiko Penyakit Jantung
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang kaya protein, terutama protein nabati, dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Fungsi protein nabati yang pertama bagi ibu hamil adalah dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca Juga : Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Nasi Goreng?
Dapat Menurunkan Berat Badan
Sumber makanan protein nabati cenderung mengandung lebih sedikit kalori dan lemak daripada sumber protein hewani. Selain itu, sumber makanan nabati merupakan sumber makanan yang tinggi serat dan nutrisi yang penting bagi tubuh.
Dengan mengganti sebagian asupan protein hewani dengan protein nabati, ibu dapat mengurangi asupan kalori dan dapat menjaga berat badan tanpa kehilangan nutrisi penting.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Minum Soda Gembira?
Menurunkan Risiko Terkana Diabetes
Konsumsi protein nabati adalah pilihan yang tepat. Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh para ahli yang melibatkan penderita diabetes tipe 2 menemukan bahwa daging merah yang diganti dengan kacang-kacangan dapat memperbaiki kadar kolesterol dan gula darah.
Baca Juga : Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Petai? Manfaat Pete Saat Hamil
Efek Samping Makan Nabati Richeese Wafer Krim Keju Terlalu Banyak

Bolehkah ibu hamil makan wafer nabati. Wafer Keju dari Richeese mengandung TBHQ sejenis zat antioksidan sintetis. Efek antioksidan TBHQ dapat mencegah oksidasi dalam makanan, termasuk perubahan warna makanan yang mengandung zat besi. Berbagai studi TBHQ dilakukan ratusan tahun yang lalu, dengan hasil penelitian yang beragam dan masih diperdebatkan hingga saat ini.
Pengawet dan antioksidan TBHQ dicampur dengan lemak seperti minyak dan lemak hewani. Karena banyak makanan olahan mengandung lemak, TBHQ adalah antioksidan sintetis paling yang sering ditemukan dalam camilan kemasan.
Baca Juga : Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Salak?
Nabati Richeese Wafer Keju tentunya mengandung keju seperti yang sudah jelaskan walau memiliki banyak manfaat keju dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika di konsumsi berlebihan salah satunya dapat menggangu kesehatan jantung karena lemak jenuh yang cenderung tinggi, efeknya dapat meningkatkan risiko permasalahan pada jantung dan stroke. Apabila mengonsumsi keju secara berlebihan,
Wafer Keju dari Richeese tentu mengandung keju, meskipun memiliki banyak manfaat, keju dapat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan, salah satunya adalah dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Karena lemak jenuh cenderung tinggi, efeknya akan meningkatkan risiko masalah jantung dan stroke.
Tingginya kandungan lemak jenuh dan natrium dalam keju dapat memicu peningkatan kolesterol jahat sehingga rentan terkena penyakit berbahaya seperti risiko terkena kanker prostat hingga masalah kecantikan seperti jerawat.